• Cerita 25 Nabi
  • Aku dan Kamu
  • You did great, Little Bro..
  • Satu Hari Di Pulau Pribadi
  • Pak Ustad & Jembatan Ajaib
  • Ketika Hati Menjadi Rapuh
  • Dua Malaikat Maut Datang Untuk Menagih Janji
  • Menapaki Jejak Sang Maut
  • Save Our Life By Save Theirs Habitat
  • Budaya Copy-Paste

Translate This Page

Kamu.. dimataku.

Aku tak terlalu mengingatmu pada masa-masa itu, padahal gak banyak cowok yang berkeliaran dikelasku. Yang kutahu kamu adalah satu dari hanya lima anak cowok yang ada dikelas itu. Bukanya aku cuek atau gak pernah memperhatikan sekelilingku, tapi kamu memang terlalu biasa dan tak istimewa dimataku…
Kadang kuperhatikan gayamu ketika masih berseragam putih-biru. Kamu yang gak pernah pakai singlet kalau pergi kesekolah, dengan kulitmu yang kucel, ditambah kain bajumu yang tipis dan kekuningan, itulah dirimu yang ada dalam ingatanku saat itu. Hmmn, kamu gak pernah mandi atau cuci baju yaak? Pernah ku perhatikan resleting celanamu yang belum dinaikkan. Dan rambutmu itu..hufft.. entahlah, panjang dan lepek tak terawat. Haduuh, kok ada cowok sepertimu didunia ini yaak?
Kamu itu….
Itulah kamu.. dimataku.
Entah apa yang salah dengan dirimu. Gayamu yang pendiam dan grogian jika berdekatan sama cewek gak bisa masuk dalam pola pikirku.  Aku masih ingat suatu hari ketika kamu tiba-tiba jatuh tersandung karena grogi saat berjalan melewati anak-anak cewek yang sedang duduk di lorong sekolah, kejadian itu sungguh membuatku tertawa geli. Kamu gak pernah kenal cewek yak? Aku gak pernah berada dekat denganmu, apakah kamu akan grogi juga kalau berdekatan denganku?
Sama seperti anak cewek lainnya, aku tak mampu menebak jalan pikiranku sendiri. Tampilanmu yang sungguh gak enak dilihat, dan gayamu yang suka salah tingkah kalau berinteraksi dengan anak cewek malah menarik perhatianku. Eiit, tapi kamu gak boleh ge-er dulu. Aku hanya ingin melihat dan memastikan bahwa Tuhan itu ternyata masih memproduksi cowok kikuk sepertimu. I see you!
Tapi sudahlah, itu masa lalu. Dan pastinya sekarang kamu dah berubah kan? Atau masih seperti yang dulu?
                Ternyata sudah lama juga kita gak pernah bertemu, semenjak kita melepas seragam putih-biru. Tapi sejujurnya hal itu gak pengaruh untuku, karna kamu emang gak pernah ada dalam pikiranku. Yaah, setidaknya sampai dua tahun lalu..
Aku masih mengenang kejadian itu.  Saat tiba-tiba aku jadi mengingatmu, mengingat gaya dan tingkahmu yang cukup unik dimataku..
Kubuka halaman facebookku. Mencari-cari kabar tentang teman-temanku yang sudah lama gak ketemu. Saat itulah aku melihatmu, dengan tampilan yang terlihat baru. Sungguh, aku gak peduli padamu, namun rasa penasara ingin memastikan bahwa itu memang kamu..
Kubuka halaman facebookmu..
Kubaca isi profilmu..
Ada nomor kontakmu..
Ternyata itu memang kamu..
Kamu, tapi kamu yang tak seperti dulu. Kamu dah berubah jadi seperti sosok yang baru. Anak lelaki yang kumal itu ternyata sudah hilang, dan menjelma menjadi seorang pria, walau tetap tampak biasa dan gak istimewa…
Satu rasa penasaran kecil mengusik pikiranku. Apakah kamu ingat tentang aku? Karena kita gak pernah mengobrol saat dulu, walau kamu satu kelas denganku. Rasa penasaran ini semakin menggangguku. Gatal rasanya tangan ini untuk menulis pesan dan mengirimnya ke nomormu.
Ku kirim sms padamu..
Ternyata kamu membalas pesanku..
Saat itu kamu mulai masuk dalam duniaku..
Tiga bulan telah berlalu sejak aku membuka facebookmu. Ketika kamu mengajakku untuk bertemu, aku pun mengangguk mau. Kamu, seorang teman dari masa lalu.

                Banyak cerita yang tak dijalani bersama antara aku dan kamu. Tapi dalam pertemuan itu, aku seperti telah mengenalmu, seorang teman biasa dan tak istimewa yang untuk sesaat mulai dekat denganku. Waktu itu aku tak ada perasaan apapun padamu, sampai kamu memintaku untuk menjadi istrimu. Aku bertanya dalam hatiku. Mengapa kamu memintaku untuk jadi istrimu? Padahal kamu belum mengenalku. Aku pun tak terlalu mengenal sosokmu yang baru. Apakah kamu berniat untuk menipuku? Lalu kamu datang ke rumahku, bertemu dengan orangtuaku. Disitu aku tahu, bahwa kamu bukanlah penipu.
Sejak saat itu,  aku dekat denganmu, mencoba mengenal lebih dalam tentangmu, calon suamiku. Sosokmu dimataku kini tak seperti sosokmu yang lalu. Aku melihatmu dalam sosok yang baru, sosok yang kini ada dalam hidupku.

Kamu yang dulu..
Yang aku tak terlalu mengenalmu..
Kini kulihat dirimu..
Seseorang yang jadi milikku..
Calon suamiku..
Itulah kamu.. dimataku.


**************
Baca juga lanjutan kisahnya di : Kamu.. duniaku


Description: Kamu.. dimataku. Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Kamu.. dimataku.

1 komentar:

  1. Jurnal Kehidupan: Kamu.. Dimataku. >>>>> Download Now

    >>>>> Download Full

    Jurnal Kehidupan: Kamu.. Dimataku. >>>>> Download LINK

    >>>>> Download Now

    Jurnal Kehidupan: Kamu.. Dimataku. >>>>> Download Full

    >>>>> Download LINK q9

    BalasHapus

NO SPAM, SPAMER'S AKAN SECARA OTOMATIS TERHAPUS DARI FORM KOMENTAR, TERIMAKASIH !