Sensasi makan pasir ala Pulau Kur
By
Unknown
Kuliner
1 komentar
Jika kita berkunjung ke pantai,
bermain-main dengan pasir pantai yang lembab, merasakan butiran halusnya yang
tetap terasa kasar, pernahkan anda berniat untuk memakannya? Merasakan sensasi
dari tekstur butirannya dalam mulut anda?
Pulau Kur
Pulau Kur, sebuah pulau yang masuk dalam
gugusan Kepulauan Kei, Maluku, memiliki kuliner istimewa yang hanya ada di
pulau ini. Disini anda dapat mencoba sensasi untuk memakan pasir pantai, tapi
bukan pasir pantai yang sesungguhnya. Makanan yang satu ini, memiliki tekstur
dan tampilan yang sama persis seperti pasir pantai. Namun dari segi rasa
tentunya berbeda, makanan yang satu ini boleh diadu dengan makan khas daerah
lainnya.
Klutak-Klutak
Klutak-klutak adalah sebutan yang diberikan oleh masyarakat setempat untuk makanan yang akan kita
bicarakan ini. Sebenarnya, makanan yang satu ini sangatlah sederhana,
komposisinya hanya terdiri dari dua bahan utama. Bagi anda pecinta kacang kenari tentunya anda juga akan menyukai makanan yang satu ini, karena
klutak-klutak ini dibuat dari 50% kacang kenari, beuh manstabb.
Beberapa waktu
lalu kawan saya membawa klutak-klutak ini sebagai buah tangan dari kunjungannya
ke Pulau Kur. Saat saya buka, makanan yang biasanya dibungkus oleh daun lontar
ini memang memiliki tampilan yang tak terlalu menarik. Dengan warna kecoklatan
dan bertekstur persis seperti pasir pantai yang lembab ketika di genggam tak
terlalu menarik selera saya. Tapi lain lagi ceritanya ketika makanan ini mulai
masuk ke mulut saya, woow, nikmat ternyata. Tak hanya rasa, kelebihan dari makanan
yang satu ini ada pada teksturnya yang unik. Ketika klutak-klutak ini anda
kunyah dalam mulut, sesasi yang kita dapat seperti sedang mengunyah pasir
pantai, namun dengan rasa yang luar biasa.
Klutak-klutak
ini hanya terdiri dari dua bahan utama yaitu embal dan kacang kenari. Pulau Kur merupakan daerah yang tanahnya cukup subur,
memiliki banyak sekali pohon kenari yang tumbuh didalamnya. Tak heran jika
masyarakat setempat membuat panganan yang berbahan dasar kacang kenari ini.
Melimpahnya kacang kenari dipadu dengan makanan pokok masyarakat sekitar
menghasilkan sebuah produk kuliner khas yang rasanya boleh diadu.
Ketam Kenari
Selain klutak-klutak diatas,
Pulau Kur juga memiliki kuiiner lainnya yang turut saya ulas disini. Bicara
masalah kekayaan kuliner, bagi anda pecinta seafood mungkin sudah mendengar kenikmatan
dari Ketam Kenari, atau mungkin anda sudah pernah mencicipinya. Dan di Pulau
Kur ini, ternyata kita dapat menjumpainya dalam jumlah yang masih banyak. Tak heran
masyarakat di pulau ini sangat suka mengkonsumsi binatang yang satu ini. Hal
itu tentu tidak mengherankan, karna Ketam Kenari dibandrol dengan harga yang
selangit jika sudah tersaji dalam piring di restoran-restoran kelas wahid.
Bagi anda yang belum mengenal apa
itu ketam kenari, binatang yang dikenal juga sebagai Kepiting Kelapa merupakan
artropoda darat terbesar di dunia. Meskipun disebut ketam/kepiting, hewan ini
bukanlah ketam/kepiting. Kepiting kenari merupakan jenis umang-umang yang
sangat maju dalam hal evolusi. Jadi mungkin ia lebih tepat disebut umang-umang
kenari, namun demikian penduduk kepulauan Maluku sudah menyebutnya ketam
(ketang) kenari. Tidak seperti umang-umang yang lain, ketam kenari dewasa
tidaklah membawa kulit keong, melainkan mengeraskan perisai perut mereka dengan
menumpuk kitin dan kapur. Mereka juga membengkokkan ekor mereka untuk
melindunginya, seperti banyak kepiting sejati. Perut yang mengeras melindungi ketam
kenari dan mengurangi kehilangan air di darat, namun kulit ditubuhnya harus
diganti secara berkala. Pergantian kulit berlangsung selama 30 hari, selama itu
tubuh hewan ini lunak dan rapuh, dan ia bersembunyi untuk berlindung. Ketam Kenari
dewasa mempunyai penglihatan yang buruk, dan mendeteksi musuh berdasarkan
getaran tanah. Secara keseluruhan, nampaknya populasi manusia yang besar
berdampak negatif bagi populasi ketam kenari, dan di beberapa daerah,
populasinya dilaporkan menurun karena penangkapan berlebih.
Alam
ini memang menyediakan banyak sekali bagian dalam dirinya untuk kita nikmati,
kita manfaatkan. Tapi satu pesan saya, ada baiknya kita mempertimbangkan
pelestarian alam itu sendiri sebelum kita mengambil keuntungan darinya. Seperti
Ketam kenari dewasa yang dialam sebenarnya mempunyai sedikit pemangsa, tapi
kebanyakan diburu oleh manusia. Ketam kenari dilindungi dibeberapa areal,
dengan ukuran minimum untuk ditangkap serta periode perkembangbiakan yang
dilindungi. Mari kita jaga kelestarian
alam ini, agar kita dan anak cucu kita tetap dapat menikmati kekayaan alam
yang telah Tuhan titipkan kepada kita.
Baca Selanjutnya: Embal
Description: Sensasi makan pasir ala Pulau Kur
Rating: 4.5
Reviewer: Unknown -
ItemReviewed: Sensasi makan pasir ala Pulau Kur
Baca Selanjutnya: Embal
good job mr, like your posting and then your website, iam from kur, say hello one to one.
BalasHapus