Kisah Nabi Ilyas a.s
By
Unknown
Kisah Para Nabi
0
komentar
Beliau adalah seorang utusan Allah SWT.
Telah terjadi pertentangan antara beliau dan kaumnya tentang berhala yang
bemama Ba'l. Nabi Ilyas menyeru di jalan Allah SWT dan mengajak kaumnya tetapi
kaumnya mengabaikannya. Mereka cenderung kepada Ba'l.
Selesailah
halaman kehidupan dunia dan mereka dihadirkan di hadapan Allah SWT pada hari
kiamat. Allah SWT menceritakan hal tersebut dalam firman-Nya:
"Dan sesungguhnya Ilyas termasuk salah seorang dari
rasul-rasul. (Ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: 'Mengapa kamu tidak
bertakwa? Pantaskah kamu menyembah Ba'l dan kamu tinggalkan sebaik-baik
Pencipta, yaitu Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?' Maka
mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka), kecuali
hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). Dan Kami abadikan untuk Ilyas
(pujian yang baik) di halangan orang-orang yang datang kemudian. (Yaitu)
kesejahteran dilimpahkan atas Ilyas? Sesungguhnya demikianlah Kami memberi
balasan hepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk
hamba-hamba Kami yang beriman." (QS. ash-Shaffat: 123-132)
Hanya ayat-ayat yang pendek ini yang
Allah SWT sebutkan berkaitan dengan kisah Nabi Ilyas. Dan pendapat yang paling
kuat adalah pendapat yang menyatakan bahwa Ilyas adalah seorang Nabi yang
bernama Ilya dalam Taurat. Injil Barnabas mengemukakan nasihat-nasihat Ilya.
Tentu nasihat-nasihat tersebut tidak begitu terkenal dalam Taurat. Kami akan
menyebutkan nasihat-nasihat tersebut karena di dalamnya terdapat hikmah yang
dalam dan ketulusan hati. Pesan tersebut terdapat dalam injil Barnabas dari
ayat 23 sampai ayat 49.
Disebutkan
di dalamnya bahwa Ilyas adalah hamba Allah. Hal ini ditulis bagi semua orang
yang menginginkan untuk berjalan bersama Allah Pencipta mereka. Sesungguhnya
orang yang suka untuk banyak belajar maka ia akan sedikit takut kepada Allah.
Karena orang yang takut kepada Allah maka ia akan merasa puas untuk mengetahui
apa-apa yang diinginkan Allah saja. Hendaklah orang-orang yang menginginkan
untuk mengerjakan amal-amal yang saleh memperhatikan diri mereka karena
seseorang tidak akan memperoleh manfaat ketika mendapati dunia mendapatkan keuntungan
sementara ia mendapati kerugian. Selanjutnya, hendaklah orang yang mengajari
orang lain berusaha untuk lebih baik daripada orang lain karena tidak akan
bermanfaat suatu nasihat yang diberikan oleh orang yang tidak mengamalkan apa
yang dikatakannya. Sebab, bagaimana seorang yang salah dapat memperbaiki
kehidupannya sementara ia mendengar seorang yang lebih buruk darinya berusaha
untuk mengajarinya. Kemudian hendaklah orang yang mencari Allah berusaha lari
dari percakapan dengan manusia karena Musa ketika berada sendirian di atas
gunung Saina' maka beliau menemukan Allah dan berdialog dengan-Nya sebagaimana
seorang pecinta berdialog dengan kekasihnya. Dan hendaklah orang-orang yang
mencari Allah berusaha keluar sekali setiap tiga puluh kali ke tempat yang
biasa di jadikan perkumpulan oleh masyarakat dunia. Karena boleh jadi ia dapat
melakukan suatu amal pada satu hari saja namun dihitung amalnya itu selama dua
tahun, khususnya berkaitan dengan pekerjaan yang di situ ia mencari ridha
Allah. Hendaklah ketika ia berbicara tidak melihat ke arah mana pun kecuali ke
arah dua kakinya, dan ketika ia berbicara hendaklah mengatakan hal yang penting
saja. Hendaklah ketika ia makan tidak berdiri dari meja makan dalam keadaan
kekenyangan. Dan hendaklah mereka berpikir setiap hari karena boleh jadi mereka
tidak akan menemui hari berikutnya. Dan hendaklah mereka benar-benar
memanfaatkan waktu mereka sebagaimana mereka selalu bernafas. Hendaklah satu
baju dari kulit binatang cukup untuk mereka. Hendaklah mereka setiap malam
berusaha untuk tidur tidak lebih dari dua jam. Hendaklah mereka berusaha
berdiri di tengah-tengah salat dengan rasa takut.
Kerjakanlah
semua ini dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT dengan menjunjung tinggi
syariat-Nya yang Allah SWT karuniakan kepada kalian melalui Nabi Musa. Karena
dengan cara seperti ini, kalian akan menemukan Allah SWT dan kalian akan
merasakan pada setiap zaman dan tempat bahwa kalian berada di bawah naungan
Allah SWT dan Dia akan selalu bersama kalian." Demikianlah apa-apa yang
disebutkan dalam injil Barnabas melalui tulisan Ilya. ♦
0 komentar:
NO SPAM, SPAMER'S AKAN SECARA OTOMATIS TERHAPUS DARI FORM KOMENTAR, TERIMAKASIH !